Harus Q mulai dari mana Q mengawali sebuah cerita,ini sementara
sekenario Tuhan telah di tuliskan untuk Q dan Q pun sebagai makhluknya hanya
bisa menjalani,berharap apa yang di tuliskan Tuhan itu jua baik untuk Q, dan
selaras dengan pikiran Q kalau itu memang yang terbaik untuk Q jadi tidak ada
perasangka Q yang tidak-tidak kepada Sang Penulis Sekenario,ya,,,,,kadang yang
menurut kita baik belum tentu menurut orang lain baik,begitu jua dengan
Tuhan,dengan apa yang telah di dituliskan Tuhan kepada makhluknya,yang mana
Tuhan itu jelas-jelas maha segalanya dan tak akan pernah ada kesalahan yang di
lakukan Tuhan. Tapi terkadang Tuhan pun mendapat hujatan dari Makhluknya
tentang apa yang telah ditetapkan untuk Makhluknya itu tidaklah pantas di
jalani oleh makhlukya itu,
Yah,,,,,beginilah
manusia,begitu pula dengan Q yang jelas-jelas tahu itu dosa namun Q tetap
menjalaninya, terkadang Q berfikir, apakah
yang lakukan ini merupakan kehendak Tuhan atau atas kehendak Q yang
mencoba berontak dari apa yang telah di tuliskan Tuhan untuk Q, tapi kalau Q
berontak dari apa yang telah di Tuliskan itu, bukankah Tuhan itu Maha
menetapkan atassegalanya,atau Q ini hanyalah Wayangyang di mainkan oleh Sang
Maha Dalang kehidupan,yah,,,,kalau Q Wayang Q hanyalah boneka sebagai mainan
Tuhan, yah.....Mungkin lebih tepatnya Q ini hanyalah Robot yang telah di disain
Tuhan sedemikian rupa untuk menentukan jalah hidup Q, tapi kalau seperti itu
lalu kenapa musti ada Neraka dan Surga sebagai ending dari cerita yang telah di
tuliskan tuhan sebuah ending Penderitaan yang perih tiada henti, dan Kebahagian
tiada tara yang belum pernah di dapatkan semasa masih menjadi sebagai manusia.
Hmmtttt....semuanya itu
masih menjadi tanda tanya besar yang masih menghatui Q, ah,,,,dari pada
pusing-pusing mikirin semua itu mending Q jalani aja layaknya air megalir,yang
menjadikan tambatan di sekitarnya untuk mengalir,dan mencoba menghidar atau
meresap ketika ada karang besar menghadang toh akhirnya semua itu akan bermuara
juga,
“Ya Allah jadikanlah langkah yang Q pijaki ini Engkau Ridhoi”
Posting Komentar