• PERSAUDARAAN

    Ngluruk Tanpa Bala, Menang Tanpa Ngasorake, Sekti Tanpa Aji-Aji, Sugih Tanpa Bandha :Berjuang tanpa perlu membawa massa; Menang tanpa merendahkan atau mempermalukan; Berwibawa tanpa mengandalkan kekuasaan, kekuatan; kekayaan atau keturunan; Kaya tanpa didasari kebendaan.

  • SETIA

    "Suro Diro Joyo Diningrat Lebur Dening Pangastuti" artinya segala kesempurnaan hidup ( Kesaktian, Kepandaian, Kejayaan, dan Kekayaan ) dapat diluluhkan dengan budi pekerti yang luhur.

  • HATI

    "Tega Larane, Ora Tego Patine" artinya bahwa orang SH Terate itu berani untuk menyakiti seseorang namun hanya kalau dengan niat untuk memperbaiki bukan merusak.

  • TERATE

    "IRENGAN" IKU JULUKANKU, ORA BERARTI SESAT ALIRANKU, KAFAN CEKELANKU ORA BERARTI SETAN PANUTANKU, SEDULURAN LANDASANKU BERSUMBER TEKO ATI LAKUKU, KESATRIO TANPO MONTRO, SAKTI TANPO NDADI, MENANG TANPO PAREWANGAN, KUWILAH WONG "IRENGAN" LAN UREP TANPO GABUNGAN, KARENO KITO UREP SECORO SEDULURAN, CAHYO TEJANE "TERATE" SUMBERING SOKO BUDI PEKERTI KANG LUHUR ! SH TERATE TETEP JAYA SELAMANYA ..

MELALUI MEDIA INI AKU CERITAKAN KISAH HIDUP Q TENTANG DUKA LARA, TAWA BAHAGIA, KARENA HANYA DENGAN HURUF-HURUF INILAH AKU BISA JUJUR DENGAN DIRI KU SENDIRI

English French German Spain Italian Dutch Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

Archive for 2013-09-22


Q slalu tersenyum ketika Q sadari apa yang tlah terjadi, masa lalu merupakan pembelajaran yang berarti untuk lebih mengerti tentang hidup, massa dimana slalu ada makna yang membekas untuk lebih mengerti tentang setiap langkah yang kan Q pijak selanjutnya, tak pernah Q sesali tentang semua yang telah terjadi, karena semuanya merupakan bagian dari lakon yang telah dituliskan, tak terasa waktu telah berlalu cukup lama Q mengenal sosok diri mu, Q kembali tersenyum mengingat kala awal perkenalan dulu.

                Q masihlah Q yang dulu, Q  dengan kesendirian Q, yang slalu jujur dengan kata yang tertuang pada tulisan Q, Q teringat kala jemari masih saling bertautan, kala canda tawa yang tercipta diantara kekonyolan yang telah kita perbuat dan dikala kediaman hadir diantara keheningan tinggal mata yang saling menatap hingga senyum tercipta mencairkan keheningan, slau Q katakan pada hati Q ketika rasa kwatir datang kala kau jauh dari sisi Q, kamu akan kembali lagi pada peluk Q, senyum pun hadir saat kamu mulai kembali pada Q, seiring berjalannya waktu Q pun semakin dalam mengenal sosok mu yang slalu mengisi setiap episode kehidupan Q, Q mulai mengenal sifat-sifat mu walau pun tidak sepenuhnya
                Seiring berlalunya waktu telah terkikis sudah dari semua yang telah tercipta, keakrapan mu, bujuk rayu mu, perhatian mu seolah menghilang dan kamu pun enggan untuk menciptakannya lagi, Q pun tak pernah berfikir sebelumnya kan Q dapati kisah seperti ini,mungkin inilah akhir kisah dari episode Cinta yang telah kita cipta, waktu telah menjawab Ending semua ini,

Sipnosis Teater Kapai-kapai naskah ARIFIN C NOER Sutradara SHINTA FEBRIANY produksi KALA TEATER 2013

Cerita ini berawal dari ketika tokoh emak yang mendongengkan kepada Abu,sebuah dongeng tentang Pangeran dan Sang Putri yang selalu bahagia karena memiliki cermin Tipu Daya. Melalui dongeng tersebut secara tidak langsung Emak telah memberikan sebuah impian tentang keidahan Duniawi, karena menurut Emak kebahagian yang dicari oleh Abu ada di dunia ini walau pun letaknya sangat jauh yaitu berapada di ujung dunia. Dalam keraguan dan penasaran Abu pun menanyakan di manakah letak ujung dunia itu tempat dimana kebahagian akan selalu dirasakan oleh Abu, hati Abu pun mulai bergejolak dan bertanya-tanya kepada Burung, Katak, Rumput, Pohon, Air, Batu, dan Kambing. Hingga Abu bertemu kakek  yang menyakinkan ia bahwa kebahagiaan itu ada jika memiliki cermin sejati, cermin yang mampu melahirkan kejujuran dan kesadaran pada sebuah kenyataan. Namun Abu selalu terngiang kembali pada dongen Emak, Abu melamun tak lama kemudian tiba-tiba Abu tersentak dari lamunannya oleh bentakan Iyem berserta ribuan majikan. Namun emak, dibantu oleh tokoh Bulan dengan sinarnya , tetap mencoba menghibur Abu dengan melanjutkan dongeng tentang kehebatan Pangeran saat mendapatkan kekayaan dengan Cermin Tipu Daya. Makin hebatlah lamunan Abu.

Lewat tokoh yang kelam Abu digambarkan telah mulai menua, yang Kelam membuat dahi Abu berkerut dan badannnya makin lemah. Abu bersedih, tertegun memikirkan nasibnya. Namun Emaknya tetap menganjurkan agar Abu berbahagia dengan menggunakan Cermin Tipu Daya. Emak pun minta bantuan Rombongan Lenong untuk menghibur Abu dan Menyampaikan cerita Sang Pangeran, Raja Jin, Sang Putri, dan Cermin Tipu Daya.

Tokoh Emak juga memperingatkan Yang Kelam tentang tugasnya menambah penderitaan Abu. Emak mulai mempercakapkan tentang kematian kepada Abu. Dikatakannya bahwa nisan Abu kelak harus terbuat dari cahaya.

Makin berat tugas dan penderitaan Abu menghadapi majikan. Panggilan dengan bel dan teriakan terus-menerus. Disamping itu Abu pun mulai lebih banyak menghadapi Yang Kelam, yang bertugas memperlihatkan usia hidup Abu sebagai manusia. Yaitu menjadi tua dan mati. Dalam kedaan demikian Abu dan Iyem berpacu dengan sang waktu sambil Emak terus mengatakan bahwa Abu pasti berhasil mendapatkan cermin. Beberapa langkah lagi Abu akan mencapai ujung dunia.
Saat-saat Abu mulai mendekati tujuannya untuk mendapatkan Cermin Tipu Daya (kepuasan hidup yang didamba-dambakannya), mendekati ujung Dunia, Tokoh Emak pun memberikan sebuah mahkota kepada Abu,kemudian Abu berbalik membelakangi Emak untuk mengucapkan terimakasih kepada yang telah membantunya mencari Ujung Dunia untuk mendapatkan Cermin Tipu Daya, Emak pun membunuh Abu dari Belakang.

Itulah Cermin yang didambakan Olehnya (Abu), ujung dunia yang hendak dicapainya, yang tidak lain itu adalah kematiaannya, diungkapkan pada bagian akhir kakek dan yang lain menghantar jenasah Abu kepemakaman dengan membanggulnya (dua tokoh ynag memanggul), berarak berkeliling sambil menyayikan sebuah lagu (entah itu lagu apa),lalu Jenasah Abu pun di semayamkan.

I.1 Pendahuluan
Drama (Yunani Kuno: δρμα) adalah satu bentuk karya sastra yang memiliki bagian untuk diperankan oleh aktor. Kosakata ini berasal dari Bahasa Yunani yang berarti "aksi", "perbuatan". Drama bisa diwujudkan dengan berbagai media: di atas panggung, film, dan atau televisi. Drama juga terkadang dikombinasikan dengan musik dan tarian, sebagaimana sebuah opera.                
I.2 Tujuan dari pementasan secara umum dan tujuan khusus
            Tujuan pementasan ini agar masyarakat lebih mengghargai dan mengapresiasikan karya sastra, dan mengenalkan kepada masyarakat tentang bentuk pertunjukan.         
I.3 Manfaat dari naskah . dan misi atau manfaat untuk pemain dan penonton
            Naskah ini mengandung banyak nilai social, jadi manfaat naskah ini lebih mengajarkan kepada pemain maupun penonto agar lebih mengerti kehidupan dan jangan hanya bermimpi tapi dilakukan dengan usaha.           

BAB II
II.1 Kajian teori  Drama
II.2 Ringkasan cerita
Cerita dimulai ketika tokoh Emak mendongengkan kepada Abu tentang Pangeran dan Sang Putri yang selalu bahagia karena memiliki cermin Tipu Daya. Dengan cerita itu abu diberi Emak impian-impian duniawai yang bagus. Kebahagiaan yang dicari Abu menurut Emak ada di dunia ini walaupun letaknya sangat jauh, yaitu di ujung dunia. Abu dalam keraguan dan penasaran menanyakan di mana ujung dunia, tempat kebahagiaan itu kepada Burung, Katak, Rumput, Pohon, Air, Batu, dan Kambing. Hinggan Abu bertemu kakek  yang menyakinkan ia bahwa kebahagiaan itu ada jika memiliki cermin sejati, cermin yang mampu melahirkan kejujuran dan kesadaran pada kekinian. Tapi Abu selalu terbuai kembali dengan cerita Emak. Tiba-tiba abu tersentak dari lamunannya oleh bentakan Iyem dan ribuan majikan. Namun emak, dibantu oleh tokoh Bulan dengan sinarnya , tetap mencoba menghibur Abu dengan melanjutkan dongeng tentang kehebatan Pangeran saat mendapatkan kekayaan dengan Cermin Tipu Daya. Makin hebatlah lamunan Abu.
Melalui tokoh Yang Kelam, di ungkapkan bahwa abu mulai menua. Yang Kelam membuat dahi Abu berkerut dan badannnya makin lemah. Abu bersedih, tertegun memikirkan nasibnya. Namun Emaknya tetap menganjurkan agar Abu berbahagia dengan menggunakan Cermin Tipu Daya. Emak pun minta bantuan Rombongan Lenong untuk menghibur Abu dan Menyampaikan cerita Sang Pangeran, Raja Jin, Sang Putri, dan Cermin Tipu Daya.
Tokoh Emak juga memperingatkan Yang Kelam tentang tugasnya menambah penderitaan Abu. Emak mulai mempercakapkan tentang kematian kepada Abu. Dikatakannya bahwa nisan Abu kelak harus terbuat dari cahaya.
Makin berat tugas dan penderitaan Abu menghadapi majikan. Panggilan dengan bel dan teriakan terus-menerus. Disamping itu Abu pun mulai lebih banyak menghadapi Yang Kelam, yang bertugas memperlihatkan usia hidup Abu sebagai manusia. Yaitu menjadi tua dan mati. Dalam kedaan demikian Abu dan Iyem berpacu dengan sang waktu sambil Emak terus mengatakan bahwa Abu pasti berhasil mendapatkan cermin. Beberapa langkah lagi Abu akan mencapai ujung dunia.
Saat-saat Abu mendekati tujuan untuk mendapatkan cermin(kepuasan hidup yang dikejar-kejarnya). Mendekati ujung dunia, tokoh Emak berbalik menjadi pembunuh Abu. Akhirnya Abu mendapatkan cermin yang didambakannya ujung dunia yang hendak dicapainya, tetapi itu tidak lain adalah akhir hayatnya. Diungkapkanlah bagian akhir Kakek dan yang lainnya mengantarkan jenazah Abu ke pemakaman.
  
BAB III
III.1 Unsur-Unsur intrinsic dan ekstrinsik
III.1.a Unsur Intrinsik
a)      Tema                  :  Seseorang yang hidup dalam kemiskinan dan terlalu banyak bermimpi.
b)      Alur                    :  alur yang di gunakan adalah alur Maju
c)      Gaya bahasa       :  dalam teater ini menggunakan makna Denotasi, dan terdapat puisi  dan pantun
d)     Latar                   :
·         Tempat : Rumah Abu, Pabrik, di Jalan.
·         Waktu : malam, pagi, dan siang.
·         Suasana: Menyenangkan dan menyedihkan
e)      Tokoh dan watak  :
1.    Emak                     : Licik, dan pembuai
2.    Abu                        : Pemalas, miskin, dan selalu bermimpi
3.    Iyem                      : Cerewet, dan Suka marah-marah
4.    Yang Kelam          : Jahat,
5.    Bulan                     : Baik, tidak tegaan, dan mudah menangis
6.    Majikan I               : Gagah, garang atau galak
7.    Majikan 2               : Baik, lebih mengerti Abu
8.    Pengeran tampan   : Penghibur, penolong. Dan lucu
9.    Putri cina               : Genit
10.  Jin Baghdad          : Jahat
11.  Kakek                    : Baik hati
12.  Bel                         : Penolong
13.  Pasukan yang kelam
14.  koor
f)       Sudut Pandang  :  Sudut Pandang yang digunakan adalah Sudt pandang orang ketiga
g)      Amanat              : jika kita ingin sukses kita harus berusah janfgan hanya bermimpi dan berkhayal
III.1.b Unsur Ekstrinsik
a.       Nilai sosiologi
Sosiologi berasal dari bahasa Latin yaitu Socius yang berarti kawan, teman sedangkan Logos berarti ilmu pengetahuan. Ungkapan ini dipublikasikan diungkapkan pertama kalinya dalam buku yang berjudul "Cours De Philosophie Positive" karangan August Comte (1798-1857). Walaupun banyak definisi tentang sosiologi namun umumnya sosiologi dikenal sebagai ilmu pengetahuan tentang masyarakat.

Sejarah istilah sosiologi :
·         1842: Istilah Sosiologi sebagai cabang Ilmu Sosial dicetuskan pertama kali oleh ilmuwan Perancis, bernama August Comte tahun 1842 dan kemudian dikenal sebagai Bapak Sosiologi.[rujukan?] Sosiologi sebagai ilmu yang mempelajari tentang masyarakat lahir di Eropa karena ilmuwan Eropa pada abad ke-19 mulai menyadari perlunya secara khusus mempelajari kondisi dan perubahan sosial.[rujukan?] Para ilmuwan itu kemudian berupaya membangun suatu teori sosial berdasarkan ciri-ciri hakiki masyarakat pada tiap tahap peradaban manusia.[rujukan?] Comte membedakan antara sosiologi statis, dimana perhatian dipusatkan pada hukum-hukum statis yang menjadi dasar adanya masyarakat dan sosiologi dinamis dimana perhatian dipusatkan tentang perkembangan masyarakat dalam arti pembangunan. Rintisan Comte tersebut disambut hangat oleh masyarakat luas, tampak dari tampilnya sejumlah ilmuwan besar di bidang sosiologi.[rujukan?] Mereka antara lain Herbert Spencer, Karl Marx, Emile Durkheim, Ferdinand Tönnies, Georg Simmel, Max Weber, dan Pitirim Sorokin(semuanya berasal dari Eropa).[rujukan?] Masing-masing berjasa besar menyumbangkan beragam pendekatan mempelajari masyarakat yang amat berguna untuk perkembangan Sosiologi.[rujukan?]
·         Émile Durkheim — ilmuwan sosial Perancis — berhasil melembagakan Sosiologi sebagai disiplin akademis.[rujukan?] Emile memperkenalkan pendekatan fungsionalisme yang berupaya menelusuri fungsi berbagai elemen sosial sebagai pengikat sekaligus pemelihara keteraturan sosial.
·         1876: Di Inggris Herbert Spencer mempublikasikan Sosiology dan memperkenalkan pendekatan analogi organik, yang memahami masyarakat seperti tubuh manusia, sebagai suatu organisasi yang terdiri atas bagian-bagian yang tergantung satu sama lain.
·         Karl Marx memperkenalkan pendekatan materialisme dialektis, yang menganggap konflik antar-kelas sosial menjadi intisari perubahan dan perkembangan masyarakat.
·         Max Weber memperkenalkan pendekatan verstehen (pemahaman), yang berupaya menelusuri nilai, kepercayaan, tujuan, dan sikap yang menjadi penuntun perilaku manusia.
·         Di Amerika Lester F. Ward mempublikasikan Dynamic Sosiology.
Nilai sosiologi yang terdapat pada teater ini ditunjukan pada sikap Emak terhadap Abu yang selalu membuai Abu dengan khayalan-khayalan. Sikap Bulan terhadap Abu ia tidak tegaan Saat Abu terlalu dibuai oleh Emak. Yang kelam bersikap kasar atau jahat  terhadap Abu ia selalu menyiksa Abu. Iyem adalah istri Abu yang selalu mengeluh akan keadaan miskin yang deritany, majikan 1 terlalu menggunakan fisiknya untuk memerintahkan Abu, Majikan 2 ia lebih menggunakn pikirannya untuk memerintahkan Abu. Nilai sosiologi juga di tunjukan oleh kakek yang tidak ingin Abu terlalu terjerumus dalam buaian Emak. Kakek yang selalu berusaha ingin merubah Abu agar tidak terlalu terbuai oleh Emak. Dikutip dalam
“Emak selalu mendongengkan Abu tentang Cermin Tipu Daya. Emak membuai Abu dengan dongengnya.”
“Kelam anak buah dari Emak sikapnya yang jahat dan selalu menyiksa Abu”
“Saat Bulan muncul ia di perintahkan oleh Emak untuk menyelimuti Abu (Bulan menyelimuti Abu dengan Cahaya) jaga dia. Bulan berkata pada Emak “kalau dya terbangun? Emak”Tidurkan Lagi”, Bulan “kalau dia terjaga lagi”, Emak”Mabukkan dia”. Dan saat Abu tersadar dari tidurnya Bulan kembali menyuruh Abu untuk tidur.”
“iyem adalah istri dari Abu iya yang tidak terima dengan keadaannya, ia sudah cape dengan hidup miskin dan selalu menyuruh Abu untuk memperbaiki keadaan mereka”
“majikan 1 selalu menyiksa Abu jika ia memerintahkan Abu ia selalu mencambuk Abu dan memanggil Abu dengan panggilan kasar”
“Majikan 2  ia menggunakan pikirannya dalam memerintahkan Abu, ia pun memanggil Abu dengan Panggilan “titik titik setrip”

“ Ketika Abu bertemu dengan kakek, kakek berkata” tak ada tempat yang paling teduh dan tak ada obat pelelah selain Agama” Abu bertanya kepada kakek” saya butuh cermin Tipu Daya” apa itu cermin tipu daya”kata kakek”, kakek tidak ingin Abu terjerum dalam buaian kakek .

Klik "Show" untuk melihat Foto >>>>>>>>>> <<<<<<<<<< Foto melihat untuk "Show" Klik
  • Kenangan di Merbabu.
  • Kenangan di Merbabu.
  • Kenangan di Merbabu.
  • Kenangan di Merbabu.
  • Kenangan di Merbabu.
  • Merbabu dan Merapi.
  • Merbabu dan Q.
  • Merbabu dan Q.
  • Bersama kita BISA.

RepubliC_GothiC

""