Maafkan Q yang telah begitu lancang mencintaimu, dan maafkan Q yang tak mampu membendung rasa cinta yang telah menggunug, bersama kata hati Qyang Q tulis melalui selambar surat ini Q curahkan bahwa Q mencintai mu.
Q memang mencinta mu, dan apakah salah jika Q ungkapkan apa yang Q rasakan sekarang ini, walau Q sadar begitu aneh rasa ini hadir, namun Q tak mampu menolak tentang semua yang terjadi, semuanya telah begitu saja terjadi tanpa Q tambahi dan tanpa pula Q kurangi,semuanya mengalir begitu saja pada alurnya, tak ada yang patut untuk disalahkan karena semua terjadi atas kehendak_Nya. Semuanya telah terjadi begitu saja, terkemas rapi dalam episode-episode kebersamaan yang telah kita lewatkan berdua,sebagai mana lakon hidup yang telah tertuliskan pada takdir Tuhan, hingga tercipta rasa yang tak mampu tertahan kan ini, Q tak pernah tau apakah kejujuran ini mampu membuat mu berucap apa yang mesti kamu ucapkan,
Itulah kepolosan hati Q yang sebenarnya, dan mungkin Q terlalu telanjang dalam penyampaian Q, namun dengan semua ini Q mampu merasakan ketanangan dalam hati Q sebab apa yang Q pendam selama ini telah mampu Q ungkapkan, mungkin mengaetahui semua ini akan sedikit membuat mu berfikir, apakah yang Q tulis ini hanya sekedar prosa tanpa makna, atau ini hanya sebahai ungkapan biasa tanpa jeda, namun Q berharap bahwa kamu bisa menghayati apa yang Q tulis, bahwa apa yang Q tulis ini adalah gambaran dan curahan nyata dari hati yang selama ini Q pendam dan selama itu pala Q harapkan jawaban nyata dari hati mu.
Apakah kamu juga mencintai Q?????!!!!!”