Sipnosis Teater Kapai-kapai naskah
ARIFIN C NOER Sutradara SHINTA FEBRIANY produksi KALA TEATER 2013
Cerita ini
berawal dari ketika tokoh emak yang mendongengkan kepada Abu,sebuah dongeng tentang Pangeran dan Sang Putri yang selalu bahagia karena memiliki
cermin Tipu Daya. Melalui dongeng tersebut secara tidak
langsung Emak telah memberikan sebuah impian tentang keidahan Duniawi, karena
menurut Emak kebahagian yang dicari oleh Abu ada di dunia ini walau pun
letaknya sangat jauh yaitu berapada di ujung dunia. Dalam keraguan dan
penasaran Abu pun menanyakan di manakah letak ujung dunia itu tempat dimana
kebahagian akan selalu dirasakan oleh Abu, hati Abu pun mulai bergejolak dan
bertanya-tanya kepada
Burung, Katak, Rumput, Pohon, Air, Batu, dan Kambing. Hingga Abu bertemu kakek
yang menyakinkan ia bahwa kebahagiaan itu ada jika memiliki cermin
sejati, cermin yang mampu melahirkan kejujuran dan kesadaran pada sebuah
kenyataan.
Namun Abu selalu terngiang kembali pada dongen Emak, Abu melamun tak lama kemudian tiba-tiba Abu tersentak dari lamunannya oleh bentakan Iyem berserta ribuan majikan. Namun emak, dibantu oleh tokoh Bulan
dengan sinarnya , tetap mencoba menghibur Abu dengan melanjutkan dongeng
tentang kehebatan Pangeran saat mendapatkan kekayaan dengan Cermin Tipu Daya.
Makin hebatlah lamunan Abu.
Lewat tokoh yang
kelam Abu digambarkan telah mulai menua, yang Kelam membuat dahi Abu berkerut dan badannnya
makin lemah. Abu bersedih, tertegun memikirkan nasibnya. Namun Emaknya tetap
menganjurkan agar Abu berbahagia dengan menggunakan Cermin Tipu Daya. Emak pun
minta bantuan Rombongan Lenong untuk menghibur Abu dan Menyampaikan cerita Sang
Pangeran, Raja Jin, Sang Putri, dan Cermin Tipu Daya.
Tokoh Emak juga memperingatkan Yang Kelam tentang
tugasnya menambah penderitaan Abu. Emak mulai mempercakapkan tentang kematian
kepada Abu. Dikatakannya bahwa nisan Abu kelak harus terbuat dari cahaya.
Makin berat tugas dan penderitaan Abu menghadapi
majikan. Panggilan dengan bel dan teriakan terus-menerus. Disamping itu Abu pun
mulai lebih banyak menghadapi Yang Kelam, yang bertugas memperlihatkan usia
hidup Abu sebagai manusia. Yaitu menjadi tua dan mati. Dalam kedaan demikian
Abu dan Iyem berpacu dengan sang waktu sambil Emak terus mengatakan bahwa Abu
pasti berhasil mendapatkan cermin. Beberapa langkah lagi Abu akan mencapai
ujung dunia.
Saat-saat Abu
mulai mendekati tujuannya untuk mendapatkan Cermin Tipu Daya (kepuasan hidup
yang didamba-dambakannya), mendekati ujung Dunia, Tokoh Emak pun memberikan
sebuah mahkota kepada Abu,kemudian Abu berbalik membelakangi Emak untuk
mengucapkan terimakasih kepada yang telah membantunya mencari Ujung Dunia untuk
mendapatkan Cermin Tipu Daya, Emak pun membunuh Abu dari Belakang.
Itulah Cermin
yang didambakan Olehnya (Abu), ujung dunia yang hendak dicapainya, yang tidak
lain itu adalah kematiaannya, diungkapkan pada bagian akhir kakek dan yang lain
menghantar jenasah Abu kepemakaman dengan membanggulnya (dua tokoh ynag
memanggul), berarak berkeliling sambil menyayikan sebuah lagu (entah itu lagu
apa),lalu Jenasah Abu pun di semayamkan.
Posting Komentar