Maafkan
Q, Jelek yang tak mampu bersanding pada tahta ketulusan kasih mu, biarlah semua
kisah ini berlalu layaknya embun pagi yang menguap terbang bersama angin
melintasi cakrawala mencari bunga-bunga yang mulai layu mengering karena
panasnya mentari, terkadang kita musti belajar pada mentari yang mencintai ibu
pertiwi namun tak menjadikan mentari mendekat memeluk ibu pertiwi,yang akan
menjadikannya terbakar. Q akui Q masih terlalu banyak menimbang,namun dalam doa
tak pernah lekang Q sebut nama mu, Q pun mengakui telah banyak canda dan tawa
termasuk air mata yang menetes entah karena sedih atau pun bahagia telah
terukir dalam pahatan jalannya waktu yang telah kita lewati bersama.
Q
akui juga ada kedamai yang tercipta dikala kita berdekatan, menyatukan tangan
mengisi disetiap sela-sela jari,melahkah seirama beriringan, bercanda bercerita
apa saja hingga kebisuan hadir menciptakan keheningan yang menjadikan kita
hanya saling memandang.
Namun
harus Q akui juga bahwa Q tidaklah mampu menerima nama lain mengisi relung hati
Q,cukuplah kita akhiri episode ini,kaulah yang terindah dari semua yang ada,
terimakasih akan semua waktu yang pernah kita ukirkan pada jalannya waktu,(
semoga kebersamaan ini akan tetap ada diantara beningnya nurani)
Posting Komentar